Alat-alat Membatik FUNGSI DAN KEUNIKAN DALAM SENI BATIK
Sebuah kampung adat yang masih mempertahankan tradisi Sunda kuno Kampung Budaya Sindang Barang. Terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, kampung ini menjadi salah satu kampung tertua di Indonesia, dengan sejarah yang tertulis dalam Babad Pajajaran dan Pantun Bogor sejak abad ke-12.
Membatik bukan hanya tentang menggambar motif, tetapi juga memahami alat-alat yang digunakan untuk mencapai hasil terbaik. Canting, sebagai alat utama dalam membatik tulis, digunakan untuk menorehkan malam (lilin panas) ke kain dengan presisi tinggi. Wajan dan kompor berperan dalam menjaga suhu malam agar tetap cair dan mudah diaplikasikan. Kain mori menjadi media utama dalam membatik, di mana kualitas kain sangat mempengaruhi daya serap warna dan kehalusan motif. Selain itu, pewarna alami dan sintetis digunakan untuk memberikan warna yang khas pada batik, dengan pewarna alami semakin mendapat perhatian karena lebih ramah lingkungan.
Peralatan Utama dalam Membatik
1. Canting
Alat utama dalam membatik tulis yang digunakan untuk menorehkan malam (lilin panas) ke kain. Canting memiliki berbagai ukuran sesuai dengan detail yang ingin dihasilkan.
2. Wajan
Tempat khusus untuk melelehkan malam agar siap digunakan dalam proses membatik. Wajan biasanya terbuat dari tanah liat atau logam.
3. Kompor
Digunakan untuk memanaskan malam dalam wajan agar tetap cair dan mudah diaplikasikan pada kain.
4. Kain Mori
Kain katun yang sering digunakan sebagai media utama dalam membatik. Kualitas kain sangat mempengaruhi kehalusan dan daya serap warna pada motif batik.
5. Cap Batik
Alat berbentuk stempel dari tembaga yang digunakan dalam teknik batik cap untuk menghasilkan pola yang lebih cepat dan konsisten.